Minggu, 18 Februari 2018

TEKNOLOGI LCD dan LED

TEKNOLOGI LCD & Led

LCD




LCD menggunakan teknologi yang disebut dengan ‘kristal cair’ sebagai penghasil gambar monitor. Pengertian monitor LCD merujuk kepada penggunaan varian pixels (titik warna cahaya) yang tidak memancarkan cahayanya sendiri seperti halnya monitor CRT. Pada teknologi LCD sumber cahaya berasal dari lampu neon berwarna putih yang tersusun secara merata pada bagian belakang susunan pixel (kristal cair) tadi yang jumlahnya mencapai jutaan piksel hingga membentuk sebuah gambar. Kutub kristal cair yang dilewati oleh arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring


LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.


Cek juga video video mengenai gelombang cahaya disini :
Animasi interferensi : https://www.youtube.com/watch?v=tLXWtGSDrjc&feature=youtu.be
Animasi difraksi : https://www.youtube.com/watchv=F9bthJyHkhs&feature=youtu.be
Materi PPT : https://www.youtube.com/watch?v=hQ0x1NQ3WQQ&feature=youtu.be
Simulasi Phet Interferensi celah ganda : https://www.youtube.com/watch?v=bkkLfVVW1Jw&feature=youtu.be


POLARISASI






POLARISASI
            
Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian atau seluruh arah getar gelombang.  



Gambar (a) menunjukkan peristiwa terpolarisasi seluruhnya, yaitu terjadi ketika arah getar gelombang tali sejajar dengan sumbu polarisator sehingga seluruh arah getar gelombang diserap. Gambar (b) menunjukkan peristiwa tidak terpolarisasi yang terjadi ketika arah getar gelombang tegak lurus dengan sumbu polarisator, sehingga tidak ada arah getar yang diserap.

A.  Polarisasi Cahaya akibat Pemantulan dan Pembiasan


Saat cahaya jatuh pada bidang batas antara dua medium dengan membentuk sudut i terhadap garis normal, maka sebagian sinar akan dipantulkan dengan sudut i dan sebagian lagi dibiaskan dengan sudut bias r. Jika sinar bias dan sinar pantul membentuk sudut , sinar pantul terpolarisasi linier. Sudut datang yang menghasilkan sinar pantul terpolarisasi linier disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster . Hukum Snellius menyatakan

B. Polarisasi akibat Serapan Selektif



Cahaya terpolarisasi juga bisa didapat dari sinar tak terpolarisasi dengan menggunakan kristal tertentu, misalnya nikel (dikenal juga dengan pelat ripis polaroid). Polaroid memiliki sederetan celah paralel (disebut sumbu polarisator) sehingga yang lolos dari polaroid hanyalah yang arah getar cahaya yang sejajar celah. Jika arah getar membentuk sudut , maka amplitodo getaran berkurang dengan faktor . Karena intensitas sebanding kuadrat amplitudo, maka intensitas sinar yang melewati polaroid berkurang dengan faktor cosinus kuadrat, atau dituliskan

Dua buah polaroid dapat digunakan untuk mengubah-ubah intensitas sinar yang diteruskan, seperti gambar di bawah ini. 


Polaroid pertama digunakan sebagai polarisator, sedangkan yang kedua sebagai analisator. Arah getar cahaya dapat dipandang memiliki komponen ke segala arah. Ketika cahaya melewati polarisator, komponen arah getar yang sejajar sumbu polarisator akan diteruskan, sedangkan yang tegak lurus akan diserap. Jadi intensitas cahaya yang dilewatkan polarisator menjad setebgahbya , dengan demikian ketika sumbu analisator membentuk sudut  terhadap polarisator, inetnsitasnya menjadi
C.  Polarisasi akibat Hamburan

     Jika cahaya tak terplarisasi mengenai partikel-partikel gas, cahya yang terhambur tegak lurus dengan arah semula akan terpolarisasi sebagian atau seluruhnya. Gambar di samping menunjukkan polarisasi akibat hamburan.



Cek juga video video mengenai gelombang cahaya disini :
Animasi interferensi : https://www.youtube.com/watch?v=tLXWtGSDrjc&feature=youtu.be
Animasi difraksi : https://www.youtube.com/watchv=F9bthJyHkhs&feature=youtu.be
Materi PPT : https://www.youtube.com/watch?v=hQ0x1NQ3WQQ&feature=youtu.be
Simulasi Phet Interferensi celah ganda : https://www.youtube.com/watch?v=bkkLfVVW1Jw&feature=youtu.be


DIFRAKSI

DIFRAKSI


Perhatikan video di bawah ini!


Apa yang terjadi setelah cahaya mengenai celah? Yap, benar sekali! Setelah melewati celah sempit atau penghalang, maka cahaya akan mengalami pelenturan. Peristiwa di atas merupakan fenomena difraksi. Sama seperti interferensi, difraksi juga menghasilkan pola terang-gelap pada layar.



Pada gambar di atas, misalnya sinar dibelokkan dengan sudut  sehingga beda lintasan sunar dari atas celah dan dari bawah celah adalah tepat sama dengan panjang gelombangnya. Sinar yang melewati bagian tengah celah dan yang melewati bagian atas celah akan memiliki beda lintasan setengah panjang gelombang. Kedua sinar tersebut, ketika sampai di layar akan memiliki fase yang berlawanan sehingga terbentuk pola gelap.

ü Pola Gelap


Keterangan :
d : jarak antar celah (meter)
m : orde terang (0,1,2,3,...)  orde 0 untuk terang pusat
lamda : panjang gelombang (meter)
Y : Jarak terang ke-m
L : jarak celah ke layar

ü Pola Terang



Keterangan :
d : jarak antar celah (meter)
m : orde gelap (1,2,3,...)
lamda : panjang gelombang (meter)
Y : Jarak gelap ke-m (meter)
       L : jarak celah ke layar (meter) 


Jadi, apa perbedaan antara interferensi dan difraksi?
Difraksi adalah pelenturan cahaya saat melewati celah atau gangguan, sedangkan interferensi adalah perpaduan dua gelombang cahaya yang koheren. Dalam interferensi, pasti ada difraksi. Namun, dalam difraksi belum tentu terjadi interferensi.

Grafik Intensitas Cahaya pada Difraksi Celah Tunggal 


DIFRAKSI KISI
Kisi adalah sejumlah celah sempit sejajar dan terpisah yang masing-masing memiliki jarak yang sama. Bagian logam yang tergores sebagai celah kisi difraksi pertama kali dibuat oleh Fraunhofer dengan menggunakan kawat-kawat halus.


Jarak antar celah dapat dituliskan dengan persamaan :
Keterangan :
d : jarak antar celah (meter)
N : jumlah kisi

Persamaan pola terang dan gelap dalam difraksi kisi sama dengan persamaan pada interferensi celah tunggal yaitu  :
ü  Pola Terang




Keterangan :
: jarak antar celah (meter)
: orde terang (0,1,2,3,...)  orde 0 untuk terang pusat
lamda : panjang gelombang (meter)
: Jarak terang ke-m
: jarak celah ke layar

ü Pola Gelap


Keterangan :
: jarak antar celah (meter)
: orde gelap (1,2,3,...)
lamda : panjang gelombang (meter)
: Jarak gelap ke-m (meter)
       L : jarak celah ke layar (meter) 

Cek juga video video mengenai gelombang cahaya disini :
Animasi interferensi : https://www.youtube.com/watch?v=tLXWtGSDrjc&feature=youtu.be
Animasi difraksi : https://www.youtube.com/watchv=F9bthJyHkhs&feature=youtu.be
Materi PPT : https://www.youtube.com/watch?v=hQ0x1NQ3WQQ&feature=youtu.be
Simulasi Phet Interferensi celah ganda : https://www.youtube.com/watch?v=bkkLfVVW1Jw&feature=youtu.be